Mengenal Teknik Memancing Dasaran

Di namakan teknik dasaran karena targetnya adalah ikan demersal. Ikan demersal adalah ikan yang menghuni dasar suatu perairan. Ikan demersal akan mencari makan di batu karang atau di lumpur dasar laut atau di benda-benda lainnya yang ada di dasar suatu perairan. Untuk mengaplikasikan teknik dasaran ini sobat angler memerlukan pemberat (biasanya berupa timah) untuk menempatkan kail berisi umpan di dasar. Tanpa adanya pemberat umpan akan susah mencapai dasar apalagi jika kondisi spot mancing memiliki arus atas maupun arus bawah yang kuat.

Rangkaian pancing yang digunakan untuk teknik dasaran ini biasanya dinamakan rangkaian pancing dasaran. Adapun variasi rangkaian pancing yang digunakan untuk teknik dasaran adalah menggunakan timah pemberat yang diletakkan di ujung rangkaian dan di letakkan di atas rangkaian (ada yang menyebutnya sebagai teknik glosor) karena timahnya berupa timah gantung yang dibiarkan menggantung bebas di tali pancing utama.

Cara Membuat Rangkaian Pancing Teknik Dasaran

Rangkaian Pancing Teknik Dasaran Variasi Timah Bawah

Rangkaian ini paling umum dan banyak sekali digunakan untuk berbagai spot yang berbeda baik di kolam, danau, sungai, pinggiran muara, dermaga atau mancing di tengah laut sekalipun. Timah pemberat akan di letakkan sebagai ujung tombak pada rangkaian pancing. Jadi posisi timah adalah paling ujung, lalu ke atasnya ada kail yang dirangkai dengan menggunakan simpul T atau menggunakan three-way swivel (kili kili cabang 3). Rangkaian ini bisa dibuat untuk menggunakan rangkaian cabang untuk beberapa kail sekaligus. Jumlah kail biasanya tergantung selera pemancing dan ikan target yang ingin dipancing. Paling atas dari rangkaian pancing teknik dasaran variasi timah bawah adalah adalah kili-kili yang bisa dilengkapi dengan peniti pancing (snap) ataupun hanya kili-kili saja. Perhatikan gambar di bawah untuk melihat contoh rangkaian pancing teknik dasaran menggunakan timah bawah.


Rangkaian pada gambar di atas adalah rangkai pancing teknik dasaran yang menggunakan timah bawah dan rangkaian pancing dasaran tersebut menggunakan dua kail. Sobat angler bisa memodifikasinya dengan menggunakan lebih dari dua kail atau cukup hanya menggunakan satu kail saja. Adapun jarak antara timah pemberat dengan masing-masing kail serta dari kail ke kili ke simpul T sangat bervariasi ada yang panjang atau yang pendek, tergantung dari selera serta pengalaman masing-masing anger. 

Dengan timah yang berada diujung, umpan akan di tempatkan dan menetap pada dasar perairan. Rangkaian pancing teknik dasaran dengan timah bawah cocok untuk jenis umpan apapun baik umpan hidup, umpan udang kupas, potongan cumi, potongan ikan dan umpan lainnya. Target ikan yang dipancing menggunakan rangkaian pancing dasaran timah bawah adalah ikan demersal yang mencari makan di dasar perairan.

Rangkaian Pancing Teknik Dasaran Variasi Timah Atas (Glosor)

Variasi kedua dari rangkaian pancing teknik dasaran adalah menggunakan timah atas atau timah gantung. Rangkaian ini di sebagian angler disebut juga dengan rangkaian pancing glosor. Dinamakan teknik glosor karena timah yang dipakai adalah jenis timah yang memilihi lubang kecil di tengah menembus dari atas sampai bagian bawah timah. Jenis timah ini ada yang berbentuk bulat maupun lonjong (timah melinjo).


Perbedaan antara menggunakan timah bawah dan timah atas pada rangkaian pancing teknik dasaran sangat jelas. Pada teknik dasaran timah atas, timah tidak diikat dengan leader, tetapi digantungkan secara bebas di tali pancing utama (tali pancing yang dari reel, bisa PE atau nylon). Sementara kail diikat dengan tali leader dan di akhiri dengan kili-kili. Fungsi kili kili ini sekaligus untuk menahan timah pancing agar tidak sampai menyentuh ke kail.

Rangkaian pancing teknik dasaran menggunakan timah atas sangat cocok untuk umpan hidup seperti udang dan ikan kecil. Dengan kail yang berada di ujung dan senar leader yang panjang, umpan akan bergerak bebas tidak hanya terpaku di dasaran seperti pada rangkaian teknik dasaran menggunakan timah bawah. Jadi selain ikan-ikan demersal target ikan yang ingin didapatkan menggunakan rangkaian pancing teknik dasaran menggunakan timah atas juga adalah ikan-ikan semi-demersal (yang mencari makanan di sekitar dasar perairan tapi tidak menetap di dasar perairan seperti ikan samge, kakap tompel).

Teknik Mancing Dasaran Di Sungai

Bagaimana cara memancing dasaran di sungai? Spot sungai terdiri dari bagian hulu yang biasanya berarus jeram (deras) dengan substrat dasar perairan berupa batu-batuan. Dengan arus yang kencang, rangkaian pancing dasaran dengan timah bawah sangat cocok untuk dipakai di spot ini. Ukuran timah yang sobat pakai harus disesuaikan dengan derasnya aliran sungai. Semakin deras maka timah yang dipakai harus lebih besar. 

Spot Muara Sungai (Gambar: bisnisbandung.com)

Bagian kedua dari spot sungai yang biasanya merupakan salah satu spot favorit bagi angler adalah muara sungai. Substrat dasar berupa lumpur bercampur pasir dimana arus air mengalir sangat lambat atau bahkan tidak mengalir sama sekali ketika sedang terjadi pasang. Karena berbatasan langsung dengan laut, spot muara sungai banyak dihuni ikan-ikan campuran baik dari sungai maupun dari laut yang memiliki toleransi terhadap kadar garam yang tinggi. Memancing di spot muara sungai dengan menggunakan umpan hidup cocok menggunakan rangkaian pancing dasaran dengan timah atas karena umpan bisa bergerak bebas. Sementara jika menggunakan umpan lainnya (udang kupas, cumi) bisa menggunakan rangkaian dasaran dengan timah di bawah.

Teknik Mancing Dasaran Di Kolam

Kolam yang dibuat oleh manusia untuk tujuan memancing biasanya tidak terlalu dalam juga tidak seluas kolam alami atau danau. Dengan ikan target yang biasanya bisa dipancing menggunakan lumut, pelet, roti dan lainnya (bukan umpan hidup), rangkaian dasaran yang dipakai di kolam adalah rangkaian dengan timah di bawah dan cukup menggunakan timah berukuran kecil saja.

Teknik Mancing Dasaran Di Danau

Memancing teknik dasaran di danau pada dasarnya sama saja dengan di kolam jika danau tersebut tidak terlalu dalam. Jika danau dalam dan arus air di bawahnya cukup kencang, maka ukuran timah yang besar wajib digunakan agar umpan tidak hanyut dan sampai ke dasar perairan. Jika sobat mencari ikan target berupa ikan nila berukuran besar, cobalah menggunakan tips sederhana berikut ini. Carilah batu-batuan di tepian danau yang ada lumutnya. Ikan nila di danau biasanya memakan lumut, jadi sobat juga menggunakan umpan lumut dengan teknik dasaran. Letakan batu-batuan yang ada lumutnya tersebut di spot yang diperkirakan ada ikan nilanya. Lalu lemparkan di spot yang sama rangkaian pancing sobat yang juga menggunakan umpan lumut. 

Teknik Mancing Dasaran Di Laut

Teknik mancing dasaran terakhir adalah di spot laut. Laut lebih kompleks dari danau karena sangat luas, memiliki kedalaman yang lebih daripada danau serta ada pengaruh pasang surut. Untuk teknik dasaran memancing ikan di laut pada dasarnya sama saja, baik menggunakan timah atas atau timah bawah semuanya bisa dipakai, tinggal menyesuaikan dengan umpan dan ikan target apa yang akan sobat ingin dapatkan.

Mancing Yuuk!







Related Posts

Posting Komentar